Ternak Lebah Madu – Madu merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh orang yang rutin mengkonsumsinya. Makanan paling sehat di dunia ini bisa kita dapatkan dengan mudah dari para peternak lebah madu secara langsung atau membelinya di toko-toko yang menjual herbal dan sejenisnya.

Namun, sering kita dapati kadang madu yang dibeli tidak 100% murni atau dicampur dengan zat tambahan lain seperti gula dan lain sebagainya. Tentu hal ini mengakibatkan kandungan gizi di dalam madu tersebut berkurang atau bahkan hilang sama sekali dan dikhawatirkan malah dapat merusak metabolisme tubuh.
Oleh karena itu, jika dibutuhkan kita bisa membuat ternak lebah madu sendiri agar kita dapat memperoleh manfaat langsung dari kegiatan tersebut. Hasil nyatanya paling tidak adalah madu yang murni 100% dari alam tanpa campuran dari zat apapun. Lalu, bagaimana cara ternak lebah madu yang tepat dan benar?
Syarat Sukses Ternak Lebah Madu
- Anda harus memastikan bahwa lebah madu nantinya akan mendapatkan cukup makanan dari sumber pakan alaminya seperti tanaman buah jeruk atau mangga, dari bunga-bunga, kacang-kacangan, serta tanaman lain.
- Hindari ternak lebah madu di daerah pertanian yang terlalu banyak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya. Hal ini agar lebah terkontaminasi zat-zat kimia tersebut selama hidupnya sehingga dapat berkembang biak dengan baik dan menghasilkan madu yang bagus.
Manfaat atau Keuntungan Ternak Lebah Madu

Ada beberapa manfaat yang bisa kita peroleh saat beternak lebah madu di pekarangan rumah atau di tempat yang tepat melakukannya, yaitu sebagai berikut:
- Mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
- Makanan yang baik untuk orang sakit, anak-anak, dan orang yang bekerja berat.
- Bisa dijadikan sebagai pengganti gula pasir.
- Dalam keadaan darurat, bisa dijadikan obat luka.
- Jika sarang lebah dilebur, kita bisa memperoleh lilin murni. Bisa digunakan untuk membatik dan dijual untuk bahan kosmetik.
- Membantu penyerbukan tanaman dan membantu peningkatan produksinya.
Kendala yang Biasa Dihadapi Saat Ternak Lebah Madu
Ternak lebah madu tidaklah segampang yang terlihat, cukup membuat rumah lebah, memasukkan koloni, dan kemudian memanen madu.
Belum lagi jika kita menginginkan ternak lebah madu menjadi salah satu penyangga perekonomian rumah tangga, tentu diperlukan usaha, biaya, serta kesabaran yang ekstra keras.
Berbeda jika ternak lebah madu hanya dijadikan sebagai hobi, cukup dengan satu sampai lima kotak kita sudah bisa menikmati hasilnya tanpa terlalu memikirkan balik modal dan lain sebagainya, seperti kendala umum yang sering dialami oleh para peternak madu berikut.
1. Faktor Alam/Cuaca

Beberapa tahun belakang sempat terjadi kejadian yang membuat para peternak lebah madu sempat gulung tikar. Secara umum, penyebab kerugian mereka karena kondisi alam yang tak diduga akan terjadi sebelumnya.
Seperti pada tahun 2013 dimana musim hujan mundur 2 bulan. Hal ini mengakibatkan hanya sebagian peternak yang memanen madu randu, yang merupakan madu paling banyak yang dipasarkan.
2. Lingkungan Masyarakat

Peternak lebah madu di luar negeri banyak dicari oleh para pengelola kebun karena lebah yang mereka ternakkan membantu penyerbukan tanaman-tanaman di kebun mereka. Tentu saja hal itu meningkatkan hasil produksi dari perkebunan dan para peternak lebah madu juga mendapatkan upah darinya.
Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang kebanyakan menganggap peternak lebah madu sebagai hama untuk tanaman di kebunnya. Sebagian dari bahkan mengusir lebah madu yang kebetulan masuk ke areal perkebunannya atau jika diizinkan mereka justru dibebankan sewa lahan yang mahal.
3. Hama pada Lebah Madu

Selain dua hal di atas, perkembangan ternak lebah madu juga dihambat oleh hadirnya hama-hama yang mengganggu lebah madu tersebut. Hama tersebut antara lain:
- Tabuhan/Tawon, pemangsa lebah madu.
- Cecak, merusak sarang lebah.
- Semut, dalam jumlah besar bisa mengusir koloni lebah.
- Ngengat Lilin, merusak sarang lebah.
- Tungau, menjadi parasit bagi lebah.
- Burung, Kadal, dan Katak, pemangsa lebah madu.
- Kupu-kupu, ulat yang menetas bisa merusak sisiran.
- Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.
Taksonomi Lebah Madu
Setelah memenuhi persyaratan utama untuk ternak lebah madu serta semua peralatan membuat sarang sudah disiapkan, ada baiknya kita mengetahui 3 jenis lebah madu dengan perannya masing-masing. Dalam sebuah keluarga atau koloni lebah madu ketiga jenis lebah ini akan selalu ada.
1. Lebah Ratu

Peran dari lebah madu betina ini sangatlah penting dalam keberlangsungan suatu koloni lebah. Lebah ratu mampu bertelur dengan jumlah kurang lebih seribu telur dalam satu hari. Sebelum bertelur, lebah ratu biasanya akan keluar dari sarang untuk kawin.
Telur dari lebah ratu yang dibuahi nantinya akan menjadi lebih pekerja atau lebah ratu, sedangkan lebah jantan dilahirkan dari telur yang tidak dibuahi. Lebah ratu tidak pernah mencari makan karena ia mendapat makanan istimewa dari lebah pekerja. Selama rentang waktu 4-6 tahun, lebah ratu mampu membangun sebuah koloni yang besar.
Ciri-ciri fisik lebah ratu dapat dilihat dari perutnya yang panjang, bahkan jauh lebih panjang dari sayapnya. Dadanya juga berukuran lebih besar dari lebah pekerja serta memiliki kepala yang bulat. Hanya ada satu lebah ratu dalam setiap keluarga lebah.
Jika ternyata ada ratu kedua, maka akan terjadi perkelahian antar keduanya dan berhenti hingga salah satunya pergi dari sarang atau mati.
2. Lebah Pekerja

Ciri-ciri fisik seekor lebah pekerja yaitu, memiliki kepala berbentuk segitiga, kaki belakang ditutupi bulu panjang. Bulu ini berfungsi untuk menyimpan tepung sari. Selain itu, badan lebah pekerja lebih kecil dari lebah ratu atau lebah jantan. Dalam setiap koloni lebah terdapat kurang lebih sekitar 30 ribu ekor lebah pekerja di dalamnya.
Tugas dari lebah pekerja ini antara lain:
- Membersihkan sarang,
- Menjaga sarang dari serangan musuh,
- Membangun sarang,
- Memberi makan pada lebah ratu dan lebah jantan,
- Mengumpulkan tepung sari, nektar, serta air.
3. Lebah Jantan

Tugas seekor lebah jantan hanyalah mengawini lebah ratu. Ciri-ciri fisik lebah jantan yakni bermata besar yang bersentuhan pada atas kepalanya. Memiliki badan yang besar, agak mirip dengan lebah ratu tapi sedikit lebih ramping.
Membuat Rumah Lebah
Kita bisa membuat sarang lebah madu dari alat dan bahan yang perlu disiapkan di bawah ini. Mulai saja dari yang sederhana dan jika sudah terbentuk koloni yang besar, bisa saja dibuat rumah lebah yang lebih baik nantinya.
Alat yang Diperlukan
- Gergaji (boleh gergaji potong atau gergaji belah),
- Pisau lebah,
- Garpu lebah,
- Gunting seng,
- Palu/martil,
- Masker (pelingdung kepala), dan
- Smoker (pengasap).
Bahan yang Diperlukan
- Koloni lebah madu
- Paku berukuran 2,5 cm
- Tali atau plastik
- Kawat kasa
- Papan (bisa gelondongan kayu atau kaleng minyak bekas
Rumah Lebah Sederhana

Rumah lebah ini bisa kita buat dari bahan bambu petung, sebatang kayu bulat, kaleng minyak bekas, atau peti kayu. Jika yang kita gunakan adalah kayu berbentuk bulat/bambu, usahakan yang memiliki diameter kurang lebih 30 cm. Lubangi terlebih dahulu kayu tersebut namun tetap buat kedua sisinya tertutup.
Jangan lupa dibelah pada bagian sisi agak ke bawah. Hal ini dilakukan agar kita bisa memeriksa keadaan sarang lebah dan bisa mematahkannya jika mengandung madu.
Untuk jalan keluar masuk lebah, buatlah 1-3 lubang pada salah satu sisi kayu tersebut. Pada saat akan digunakan nanti rumah lebah ini bisa digantung dengan diikat pada belahan tadi agar terhindari dari ancaman binatang lain.
Sama halnya dengan kayu bulat atau bambu, kaleng atau drum minyak bekas juga bisa dipakai dengan terlebih dahulu dipotong bagian bawahnya. Bersihkan dulu kaleng atau drum tersebut dari minyak yang masih menempel agar tidak meracuni lebah nantinya.
Rumah Lebah Kenya

Bentuk ini dikembangkan di negara Kenya dan merupakan peralihan dari rumah lebah sederhana ke rumah lebah yang lebih modern. Rumah lebah ini dibuat dari sebuah peti.
Bagian atas rumah lebah ini dibuat lebih lebar dari bagian dasarnya sehingga tampak miring dindingnya. Selain itu, bagian atas peti juga ditutup dengan bilah-bilah kayu atau bambu berukuran kurang lebih 3 cm yang disusun berjajar.
Bentuk rumah lebah Kenya ini dikembang dengan mengadopsi kebiasaan alami lebah dimana biasanya lebah selalu membuat sarangnya berjajar dengan jarak yang sama antara satu dan lainnya. Lebah juga selalu membuat sarangnya dari tempat yang tinggi dan semakin mengecil menuju dasar di dalam rumah lebah.
Memasukkan Koloni ke Rumah Lebah

Pastikan kita sudah mengenakan perlengkapan untuk melindungi kita dari sengatan lebah seperti baju khusus, sarung tangan, atau masker pelindung. Bagi pemula tetaplah bersikap tenang ketika melakukan hal ini, jangan panik atau takut tersengat karena hal itu bisa menambah ruwet keadaan nantinya.
- Langkah-langkah memasukkan koloni ke rumah lebah adalah sebagai berikut.
- Persiapkan kotak yang telah dibuat sebelumnya.
- Buka bagian atas/tutup kotak tersebut.
- Ambil tutup kotak dan letakkan di atas sebuah koloni lebah liar.
- Gunakan telapak tangan kita untuk menggiring lebah berpindah dan menggantung di tutup kotak.
- Sambil menggiring, kita cari lebah ratu dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas.

- Jika sudah dapat, langsung ambil lebah ratu dan potong sayang agar sulit terbang. Jika sang lebah ratu, maka lebah-lebah yang lain akan ikut terbang mengikutinya.
- Usahakan setelah memotong sayap lebah ratu, jangan sampai membiarkannya jatuh ke tanah. Dikhawatirkan nanti akan terinjak atau dimangsa hewan lain.
- Tetap tenang dan jangan takut disengat oleh lebah ratu.
- Jika ternyata ratu lebah belum ditemukan, cari terus dan pastikan posisi koloni berada di atas untuk mempermudah pencariannya.
- Pindah ke kotak setelah ratu lebih sudah dapat diamankan. Jika perlu, ikat ratu lebah dengan benang kecil atau buat sebuah kurungan seukuran kotak korek api yang terbuat dari kawat nyamuk.
- Hiraukan saja lebah-lebah yang terbang kesana kemari. Jika posisi ratu lebah telah diketahui oleh lebah yang lain, maka tak lama setelahnya semua lebah akan berkumpul di sekitar ratu lebah.
Memberi Pakan Lebah Madu

Nektar dan polen merupakan pakan yang paling penting bagi kelangsungan hidup lebah madu. Nektar sendiri adalah cairan manis yang ada di hampir semua bunga tanaman dan merupakan bahan dasar dan utama penyusun madu. Pada bunga, nektar terdapat di bagian sepal, petal, stigma, dan stamen. Selain itu, polen dan air juga diperlukan untuk kehidupan anggota koloni lebah madu.
Pada dasarnya peternak lebah madu tidak perlu memberikan pakan kepada lebah madu karena, lebah pekerjalah yang nantinya akan mencari makanan bagi para lebah yang lain di koloni tersebut. Semua tanaman yang memiliki bunga merupakan sumber pakan alami bagi lebah, karena menghasilkan nektar dan polen.
Beberapa tanaman buah penghasil nektar yaitu: rambutan, langsat, jambu air, mangga, dan nenas. Juga dihasilkan oleh kaliandra, mahoni, petai, kacang gude, ubi jalar, karet, cendana, mancang, oyong, labu air, labu siam, bawang merah, kumis kucing, akasia, ketapang, sengon, sono keling dan asam jawa.

Tanaman buah yang menghasilkan polen yaitu: aren, kelapa sawit, jambu mete, delima, alpukat, salak, dan jambu bol, selain itu juga dihasilkan oleh lamtoro, api-api, bidara, puspa, lobi-lobi, padi, jagung, ketumbar, kentang, krokot, rumput laut, wortel, dan putri malu.
Sedangkan tanaman buah penghasil nektar dan polen antara lain: anggur, leci, apel, lengkeng, jeruk manis, jeruk besar, belimbing, pisang, apel, semangka, kesemek, durian, pepaya, kedondong, dan kelapa. Selain itu juga dihasilkan oleh tebu, eukaliptus, kapuk randu, vanili, wijen, waluh, kubis, mentimun, kedelai, kacang tanah, bunga flamboyan dan bunga matahari.
Memanen Madu

Sebelum memanen, semprotkan terlebih dahulu asap ke dalam rumah lebah. Madu dari sarang lebah dapat diperoleh dengan cara diperas, diputar-putar, atau diapungkan. Pemerasan merupakan cara yang paling cepat namun akan merusak sarang lebah yang berisi madu tersebut.
Waktu yang paling baik untuk memanen madu yaitu satu bulan setelah musim berbunganya tanaman yang menjadi sumber makanan alami kawanan lebah tersebut. Umumnya di Indonesia, panen biasa dilakukan di bulan Oktober-Desember atau bulan Mei dan Juni.
Cara lain memanen madu yaitu dengan mengambil sarang berisi madu dari tepi rumah lebah. Buka sedikit tepi rumah lebah dan kemudian congkel bilah yang telah dibuat menjadi sarang menggunakan pisau lebah.
Demikian artikel tentang langkah-langkah mudah beternak lebah madu bagi pemula yang berkeinginan menjadikannya sebagai hobi. Selain ternak lebah madu, kita juga dapat mendapatkan penghasilan tambahan dari bisnis ikan laga atau ikan cupang aduan. Namun, tentunya kita harus tahu bagaimana cara merawatnya terlebih dahulu.
Leave a Reply